Senin, 07 Maret 2016

Sinopsis Descendants of the Sun Episode 2 Part 2





Mo Yun baru tiba dan melihat Shi Jin sedang menunggu di depan rumahnya. Mo Yun dan Shi Jin ada di kafateria. 

“Untuk hari itu, aku minta maaf karena meninggalkanmu begitu saja.” Ucap Shi Jin.

“Ada yang ingin kudengar adalah penjelasan bukan permintaan maaf. Ke mana kau akan pergi kali ini? Kau naik helicopter lagi?” ujar Mo Yun.

“Tidak, aku tidak pergi jauh. Aku dilarang untuk memberitahunya.” Jelas Shi Jin.

“Begitukah. Kau bukan mata-mata kan? Aku sudah melalui hari yang panjang. Tapi sekarang dan setelahnya aku memikirkanmu.” Kata Mo Yun. Shi Jin melihat Mo Yun yang mengeluarkan semua unek-uneknya.

“Ke mana pria yang menarik perhatianku itu menghilang? Apa yang dia lakukan? Tapi saat kita bertemu kau tak bisa mengatakan apa pun padaku. Itu dilarang kan?” ucap Mo Yun. Shi Jin minta maaf karena dia tidak bisa menceritakan apa pun.

“Kau ada di satuan khusus?” tanya Mo Yun.

“Sesuatu seperti itu.” Kata Shi Joon.

“Kau bilang kau lagi latihan kembali barakmu. Memiliki luka tembak berarti kau pernah tertembak. Jadi kau menembak juga? Itu berarti kau bisa membunuh atau terbunuh. Itu yang kau lakukan, benarkan? Kau hanya memerangi orang jahat.” Ucap Mo Yun. Shi Joon tidak berkata apa pun.

 “Aku menghabiskan 12 jam di ruang operasi berjuang untuk membuat orang tetap hidup. Itu yang aku lakukan. Aku berjuang untuk kehidupan. Tapi perjuangan adalah melindungi orang lain dengan kematian.”

“Aku seorang tentara yang mengikuti perintah. Terkadang yang kupercaya baik dan benar berarti sesuatu yang berbeda buat yang lain. Meski begitu, aku mengikuti perintah untuk menyelesaikan misiku.  Sejauh iniaku sudah kehilang 3 sahabatku selama misi. Alasan kami melakukan yang harus kami lakukan karena itu harus dilakukan. Keluargaku dan aku. Keluargamu dan dirimu. Dan semua orang yang kita sayangi. Aku percaya kalau aku berjuang untuk kedamaian dan kebebasan di tanah yang kita tinggali.” Jelas Shi Jin.

“Aku dokter, aku percaya kehidupan itu suci, dan tidak ada nilai atau ideologi di atas itu.” Ucap Mo Yun. Mo Yun minta maaf karena Ini tidak berjalan seperti yang kuharapkan. Shi Jin mengerti hal itu. Mo Yun bilang dia harus pergi. Shi Jin berkata senang mengenalmu dan selamat tinggal. Mo Yun pergi meninggalkan Shi Jin di dalam kafetaria.

Shi Jin sedang mandi dan mengusap kaca di depannya. Dae Young pun datang. Shi Jin tanya, kenapa kau sudah kembali?” Dae Young balik tanya, bagaimana denganmu? Shi Jin malah tanya balik, bukankah kau menemui Myung Joon? Kau tidak menemuinya lebih dari 6 bulan. Dae Young membalas, kau menemui dokter itu? Shin tidak menanggapinya justu minta pisau cukur. Dae Young berkata, Sersan  Gong bilang gadis Urk cantik-cantik. Para artis bekerja di ladang. Para penyanyi memetik anggur. Shin Jin tersenyum mendengar gurun Dae Young.

8 bulan kemudian, di barkas Urk  tampak para tentara termasuk Shi Jin dan Dae Young sedang jongging dengan semangat. 

Dae Young menghampiri Shi Jin yang tidur di mobil, kau tidur lagi? Shi Jin bilang ia mau mendalami peran mereka sebagai penjaga perdamaian. Dae Young mnawar es kopi. Shi Jin bilang dia lebuh suka air mineral. Mereka pun saling cheers. 

Pikola melapor, dirtemukan bahan peledak. Dae Young bilang itu punya Rusia ditembakan dari Urk Utara sepanjang peperangan perbatasan. Shi Jin tanya, apa bahan peledaknya aktif? Dae Young menjawab, kalau itu dapat mengakibatkan banyak korban. Shi Jin melihat anak-anak yang ada di sekitar lokasi. Bawahan Shi Jin bertanya apa yang harus mereka lakukan? Kalau dilaporkan, kita akan disuruh menghindar sampai pasukan US datang.

“Sersan Choi, Apa mottoku?” tanya Shi Jin.

“Tenang dan semua akan baik-baik saja. Hindari pekerjaan berat.” Jawab sersan Choi.

“Sersan Lim, apa itu kerja berat?” kata Shi Jin.

“Satu mengirim nota. Dua mengirim nota. Tiga mengirim nota.” Sahut sersan Lim.

“Benar, membiarkan pasukan US mempertahankan perdamaian dunia. Ini tugas kita. Komandan yang bertanggung jawab penuh. Itu aku.” Ucap Shi Jin.

[Korps Komando Taebaek]


Shi Jin dan Dae Young menghadapi amarah Komando.

“Siapa? Siapa di antar kalian? Karena kalian di luar bukan berarti perintah kami bisa diabaikan seperti gonggongan anjing. Kalian bisa mengurus peledak tidka aktif. Tapi hubungi pasukan US jika menemukan peledak yang aktif. Siapa dari kalian yang membuat kekacauan yang besar ini?”

“Komando keduaku tidak menghentikanku.” Jawab Shi Jin. Lalu pura-pura kesal pada Dae young  karena tidak menghentikanku. Kau tahu betapa aku sangat suka menulis nota. Shi Jin bilang pada komando kalau menulis nota harus dilakukan. Komando bertanhya kenapa? Shin Jin berkata karena Dae Young adalah master menulis. Komando berteriak menyuruh mereka mengkemasi perlengkapan.

Shi Jin dan Dae Young berlari dengan perlenkapan tentara. Anak buahnya keluar dan bersiap dalam barisan mau mengikuti mereka tapi malah masuk lagi ke markas. Anak buahnya bersorak memberi semangat.

Shin Jin berkata bukan kah Dae Young senang dihukum seperti ini. Dae Young membalas apa kau sungguh menginginkan hukuman fisik? Shi Jin malah terus berlari meninggalkn Dae Young.

Mo Yun masih sibuk siaran di TV dia semakin terkenal. Saat Mo Yun datang ke rumah sakit, banyak orang yang mengambil fotonya. Perawat melapor keadaan pasien pada Mo Yun.

“Ketua Sungjin Group sudah memakan bubur untuk pertama kalinya. Dia makin membaik. Pemilik Yooseong electronic kembali.”

“Buat apa? Kita sudah menyurunya pulang kemarin.” Tanya Mo Yun heran.

“Istrinya pulang dan mengusirnya.”

“Banyak orang berpikir di  sini hotel.Ayo temui pasien VIP yang mengerikan itu.” Kata Mo Yun.

Pasien pertama mengeluh karena perkara hukum yang rumit membuatnya stress. Pasien memerlukan pertolongan tentang pacar barunya yang cukup muda. Mo Yun bilang kenca dengan orang yang lebih tua. Pasien itu berkata malah dia yang akan dapat beban. Pasien kedua menyuruh mengecek test DNA.

Mo Yun memesan makanan di kafetaria. Pelayan berkata Mo Yun lebih cantik jika diliht secara langsung. Mo Yun pun tersenyum.

Sang Hyun menyambut kedatangan Mo Yun yang hampir tidak pernah turun karena sibuk mengurus pasien VIP nya. Mo Yun membawa sekantong makanan. Sang Hyun berkata hidup bisa berubah tak terduga. Kau tak pernah ke mana-mana saat kau jadi dokter bedah. Tapi mengganti pisau bedah dengan MIC. Dan kau jadi dokter bintang kami. Gelarmu semakin panjang. Mo Yun juga terkejut dengan semua perubahan itu. Hidupku bisa berubah lagi dalam waktu yang singkat.  



Eun Ji datang dengan wajah sinis melihat Mo Yun. Mo Yun melihat itu. Sang Hyun berkata dia melihat website acaramu dan seseorang menulis kau cantik menjadi pemandu acara. Apa Mo Yun tak ingin tahu siapa yang menulisnya. Sang Hyun menyebutkan ID nya, barulah Mo Yun tahu kalau itu adalah Sang Hyun.

“Kau harusnya malu. Aku bertaruh kau memberitahu orang kau dokter. ” kata Eun Ji. Mo Yun menatap tajam Eun Jin. “Apa yang kau lihat?”

“Kau? Kau juga bukan dokter. Kau hanya putri ayahmu.” jawab Mo Yun.

“Dokter tetap dokter di ruang operasi. Bukan di ruag make up.” Balas Eun Ji.

“Kau tidak bisa operasi juga. Aku terlalu sibuk dank au tak berguna.”

“Sudah cukup. Kau hanya pameran penggantiku.”

“Kau kehilangan itu karena kau memakai pemeran pengganti.”

“Kau pikir kau segalanya. Kalau kau memiliki dunia itu.”

“Tidak ada yang bisa memiliki seluruh dunia ini. Aku hanya mengembalikan gelar yang kau ambil dariku. 

Berhenti mengurusku dan sanalah pergi bekerja.” Balas Mo Yun dan langsung permisi pergi pada Sang Hyun yang dari tadi sibuk makan.

Mo Yun ada di atas rumah sakit. Tentunya dia teringat pada Shi Jin yang mengajak menonton film dan pergi naik helicopter. Bahkan saat Shi Jin  makan di rumahnya dan saling bilang kalau mereka memikirkan satu sama lain. Mo Yun mengatakan ia mau kencan pertama mereka romantic untuk itulah ia menyalakan lilin. Shi Jin mau memindahkanya tapi dilarang.



Mo Yun berkata seorang wanita perlu latar belakang. Api ini akan membuatku terlihat cantik. Jangan bergerak. Aku sudah menghitung sudut pandnagmu sebelum menyalakan lilin. Shi Jin tersenyum dengan tingkah Mo Yun. Mo Yun bertanya apa Shi Jin terluka saat latihan. Shi Jin bilang apa mungkin wajah tergores saat ltihan begitu. Shi Jin mengaku kalau dia yang membuat itu tergores.

“Kau terlalu sibuk hingga tak sempat keramas?” tanya Shi Jin.

“Aku praktis tinggal di ruang operasi. Aku begitu seksi saat menggunakan baju operasi. Ini yang bisa kau lihat. Tapi aku begitu mempesona.” Kata Mo Yun sambil menutup sebagian wajahnya.

“Ahhh, Inilah orang yang kukencani. Apa dia keluar hari ini?” kata Shi Jin.

Mo Yun menghela napas mengingat itu dan berkata dia tidak punya waktu untuk seksi sambil beranjak turun ke bawah.



Shi Jin bertanya apa yang sedang dilakukan Ki  Boem. Kim Boem langsung bersikap bersiap dan memberi hormat dengan nada seorang tentara. Ki Boem melapor kalau dia sedang membuat saluran air. Shi Jin mengambil alih dan memberi contoh bagaimana melakukan galian yang benar.  Tapi ganggang sekopnya justru patah dan melukai tangannya. Ki Boem bilang itulah kenapa ia pelan-pelan saja. Shi Jin tersenyum mungkin ia pun teringat pada Mo Yun saat membicaraka luka tergoresnya.

Ki Boem heboh menyuruh Shi Jin diam dan menulis tangan Shi Jin “terluka menyekop” persis dengan apa yang Shi Jin lakukan pada Ki Boem saat di awal episode 1. Shi Jin pun kesal hingga Dae Young datang. Shi Jin bilang kenapa Dae Young membawa Ki Boem. Dia sama sekali tak berguna. Dae Young menjawab karena ia menyukainya.

Dae Young bertanya apa yang dibutuhkan Ki Boem. Ki Boem menjawab krim dan anggur. Dae Young berkata malam ini ultah Sersan Gon dan mereka akan membakar daging. Dae Young berkata kalau Ki Boem sangat jago memasak.  Shi Jin menawarkan diri untuk membeli anggurnya.
 
Seperti di tenpat bar, wanita seksi memberi sebotol anggur pada Shi Jin dan Dae Young. Wanita itu menyuruh untuk menunggu krimnya. Shi Jin dan Dae Young tak keberatan. Shi Jin bilang inilah kenapa ia datang ke sini. Dae Young menimpali kalau wanita itu melakukannya karena dia.

Seorang datang meminta senjata dan mengarahkan pistol ke Shi Jin Dae Young. Mereka berdua pun menunduk. Wanita itu bingung bagaimana cara memakainya. Lalu Shi Jin merebut pistol itu. Shi Jin bertanya kau orang korea? Wanita itu membalas, kalau orang bicara korea buka berarti orang korea. Wanita meminta untuk mengembalikan pistolnya.

Shi Jin berkata pistol tidak mengenal siapa pemiliknya. Kalau kutembak, kau akan tertembak. Shi Jin mengeluarkan peluru pisto itu dan meletakan di atas meja. Lalu bertanya kenapa membeli pistol jika tidak tahu bagaimana menggunakannya. Wanita itu menjawab aku membelinya bukan untuk membunuh orang. Aku membelinya untuk melindungi diriku. Wanita itu pergi sambil membawa pistolnya.

Dae Young bertanya apa kita membiarkan dia dengan pistolnya. Shi Jin membalas dia bebas memilikinya. Shi Jin tanya pada waiters wanita tadi tentang wanita yang membawa pistol. Waiters itu bilang di sini tidak menjual informasi dan wanita.

Di kantin RS. Haesung, Min Ji bertanya di mana Urk itu?


“Itu negara di ujung semanjung Balkan. RS. Haesung membangun pembangkit listrik ramah lingkungan di sana,” jawab Ja Ae.

“Mereka bilang ini sukarelawan. Tapi aku yakin semua tanpa uang dan koneksi akan berakhir. Memikirkan itu, itu persis seperti aku. Aku tidak punya uang, koneksi, keberuntungan atau keberkahan.” Ucap Sang Hyun.

“Tapi kau punya hati. Kau juga harus melihat itu.” timpal Ja Ae. Membuat yang lain bersorak mendengarnya.

“Aku pasti akan pergi untuk relawan. Aku mendapatkan izin dari Hee Eun juga.” Kata Chi Hoon.

Mo Yun protes, Hee Eun kan mau melahirkan. Sang Hyun menimpali kalau dia mencintai Chi Hoon, dia pasti tidak memberimu izin. Chi Hoon beralasan kalau ia tidak bisa pergi saat punya bayi, jadi Hee Eun membiarkannya pergi kali ini.

Mo Yun mengumpat, kenapa bocah kaya ini berlagak seperti Albert Schweitzer? Aku lebih mudah buatmu kalau kau hidup seperti Bill Gates. Ketua menghampiri Mo Yun dan mengajaknya makan malam. Setelah ketua pergi. Mo Yun memastikan, apa ketua baru mengajak ku kencan? Semuanya kaget membenarkan. Sang Hyun bersemangat, Mo Yun memerlukan pernikahan politik.

Chi Hoon tidak setuju karena ketua itu duda. Mo Yun jauh lebih baik dari ketua. Sang Hyun membalas, duda yang punya kekuatan, tidak lemah untuk seseorang sepertimu yang tidak punya koneksi apa pun.  Mo Yun bilang benarkah dia harus menaiki anak tangga.

Mo Yun terpaku diam karena ketua mengajaknya ke hotel.

“Apa kita akan malam di sini?” tanya Mo Yun yang tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.

“Kita di sini tidak hanya makan malam,” ucap Ketua

“Kupikir kita akan pergi ke sky lounge,” kata Mo Yun.

“Ada sky dan lounge. Aku punya segalanya di sini. Kau perlu sesuatu lagi?” ujar Ketua.

“Bagaimana dengan tata karma? Atau itu membuatku terdengar sangat bodoh, tapi sedikit romansa,” ucap Mo Yun.

“Apa itu yang kau suka?” tanya Ketua.

“Apa itu yang kau suka?” balas Mo Yun.

“Kupikir semua orang tahu kalau aku mudah marah. Kita bisa pesan makanan. Kau mau mandi dulu selagi kita menunggu? Kalau tidak aku bisa mandi duluan.
Mo Yun tersenyum dan berjalan mendekati ketua. Ketua senang melihat sikap Mo Yun. Mo Yun 
mengangkat tasnya. Ketua bertanya apa kau mau memukulku? Mo Yun bilang iya dan memukul ketua brengsek itu.

Mo Yun curhat sama Ji Soo kalau ia semalam memukul ketua. Mo Yun takut dipecat tapi kan dia bintang rumah sakitnya. Ji Soo membalas tapi dia ketua rumah sakit ini. Mo Yun lemas dan menjatuhkan kepalan di atas meja. Apalagi nanti ada rapat. Ji Soo memberi saran polototi dia. Mo Yun berkata bagaimana kalau ketua malah jatuh cinta padanya jika ia melakukan itu.

Ketua menunjuk Mo Yun sebagai pemimpin tim relawan Urk membuat Mo Yun, Sang Hyun dan Chi Hoon terkejut.



Di barak Urk, Dae Young menghampiri Shi Jin dan bertanya apakah sudah melihat daftar relawan. Shi Jin menjawab sudah. Dae Young bilang bukan kah pemimpin tim adalah dokter itu.Shi Jin mengiyakan. Dae Young bertanya, apakah dia tahu kau di sini? Shi Jin bilang tidak. Menurut Dae Young, mereka berdua tidak hanya bertemu sekilas saja. Shi Jin berkata, kurasa kami bertabrakan saat kami berpapasan.

[Bandara Internasional Urk]

Mo Yun bersama Tim nya kepanasan menunggu jemputan di lapangan bandara. Sang Hyun mengeluh kenapa Mo Yun harus mengajaknya. Mo Yun bilang PBB harusnya mengirim helicopter dan beberapa orang. Mari tunggu sebentar lagi. Sang Hyun membalas kita akan menunggu di sini, tapi begitu panas menunggu di sini. Ja Ae menimpali hidup penuh dengan kejutan. Ponsel Sang Hyun bordering.

Mungkin karena terlalu panas, Sang Hyun tidak sadar Ketua Han Seok Won (o… jadi ini nama ketua itu) yang meneleponnya. Dia langsung minta maaf karena tadi  tidak mengenal suara Ketua. Sang Hyun menyerahkan ponsel kepada Mo Yun.

Ketua berkata dia bisa membuat Mo Yun untuk kembali ke Korea jika Mo Yun berubah pikiran.  Mo Yun menolaknya.

“Aku tidak terlalu mengenalimu saat kau menyuruhku ke hotel, tapi aku aku tidak tahu kau bisa serendah ini, tuan Han.” Ucap Mo Yun. Membuat anggota tim nya tak percaya kalau ketua mereka separah itu

“Ini sebabnya kuberitahu kau ini. Aku ada di TV dan aku memiliki koneksi VIP-ku juga. Mungkin ini waktunya bagiku untuk membuka klinikku sendiri. Saat aku selesai dengan perjalanan ini. Aku akan serahkan surat pengunduran diriku tepat  di wajahmu, tunggu saja.”  Kata Mo Yun.



Mo Yun sadar tim nya mendengar percakapannya dengan ketua Han. MO Yun menjelaskan inilah alasan kenapa ia ada di sini. Helikopter pun datang membuat selendang Mo Yun terbang. Helikopter mendarat Mo Yun mau mengambil selendangnya tapi terhembus angin lagi. pintu helicopter terbuka dan keluar lah Shi Jin dengan seragam tentara plus kaca matanya. Shi Jin berjalan mendahulukan tim nya. Mo  Yun terpaku melihatnya.   



Shi Jin melewati Mo Yun hingga Mo Yun berbalik melihatnya. Shi Jin berkata dalam hati, “Kurasa kami bertabrakan saat kami berpapasan.  
Bersambung ke episode 3…

Komentar:

Drama ini sangat luar biasa. Drama yang menggemparkan dunia pendramaan Korea dan dunia internet. Setiap episodenya selalu mengalami peningkatan rating dan semoga saja terus seperti ini sampai akhir. 


Ahhhhh…. Rasa ingin teriak tiap kali melihat oppa Joong Ki menatap eonnie Hye Kyo. Tatapannya itu lo bikin meleleh.   


Ahhhhh… sekian kalinya terklepek-klepek karena senyuman oppa yang satu ini. 


Aku suka karakter Shi Jin dan Mo Yun yang bicara secara blak-blak kan dan berterus terang tentang perasaanya satu sama lainnya. Suka ya bilang suka, benci ya bilang benci, marah ya bilang marah, kecewa ya bilang kecewa dst. Chemistry mereka juga sangat bagus couple yang serasi.  
     
  
  
  


    


         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar