Mo Yun baru tiba
dan melihat Shi Jin sedang menunggu di depan rumahnya. Mo Yun dan Shi Jin ada
di kafateria.
“Untuk hari itu,
aku minta maaf karena meninggalkanmu begitu saja.” Ucap Shi Jin.
“Ada yang ingin
kudengar adalah penjelasan bukan permintaan maaf. Ke mana kau akan pergi kali
ini? Kau naik helicopter lagi?” ujar Mo Yun.
“Tidak, aku
tidak pergi jauh. Aku dilarang untuk memberitahunya.” Jelas Shi Jin.
“Begitukah. Kau
bukan mata-mata kan? Aku sudah melalui hari yang panjang. Tapi sekarang dan
setelahnya aku memikirkanmu.” Kata Mo Yun. Shi Jin melihat Mo Yun yang
mengeluarkan semua unek-uneknya.
“Ke mana pria
yang menarik perhatianku itu menghilang? Apa yang dia lakukan? Tapi saat kita
bertemu kau tak bisa mengatakan apa pun padaku. Itu dilarang kan?” ucap Mo Yun.
Shi Jin minta maaf karena dia tidak bisa menceritakan apa pun.
“Kau ada di
satuan khusus?” tanya Mo Yun.
“Sesuatu seperti
itu.” Kata Shi Joon.
“Kau bilang kau
lagi latihan kembali barakmu. Memiliki luka tembak berarti kau pernah
tertembak. Jadi kau menembak juga? Itu berarti kau bisa membunuh atau terbunuh.
Itu yang kau lakukan, benarkan? Kau hanya memerangi orang jahat.” Ucap Mo Yun.
Shi Joon tidak berkata apa pun.
“Aku menghabiskan 12 jam di ruang operasi
berjuang untuk membuat orang tetap hidup. Itu yang aku lakukan. Aku berjuang
untuk kehidupan. Tapi perjuangan adalah melindungi orang lain dengan kematian.”
“Aku seorang
tentara yang mengikuti perintah. Terkadang yang kupercaya baik dan benar
berarti sesuatu yang berbeda buat yang lain. Meski begitu, aku mengikuti perintah
untuk menyelesaikan misiku. Sejauh
iniaku sudah kehilang 3 sahabatku selama misi. Alasan kami melakukan yang harus
kami lakukan karena itu harus dilakukan. Keluargaku dan aku. Keluargamu dan
dirimu. Dan semua orang yang kita sayangi. Aku percaya kalau aku berjuang untuk
kedamaian dan kebebasan di tanah yang kita tinggali.” Jelas Shi Jin.
“Aku dokter, aku
percaya kehidupan itu suci, dan tidak ada nilai atau ideologi di atas itu.”
Ucap Mo Yun. Mo Yun minta maaf karena Ini tidak berjalan seperti yang
kuharapkan. Shi Jin mengerti hal itu. Mo Yun bilang dia harus pergi. Shi Jin
berkata senang mengenalmu dan selamat tinggal. Mo Yun pergi meninggalkan Shi
Jin di dalam kafetaria.
Shi Jin sedang
mandi dan mengusap kaca di depannya. Dae Young pun datang. Shi Jin tanya,
kenapa kau sudah kembali?” Dae Young balik tanya, bagaimana denganmu? Shi Jin
malah tanya balik, bukankah kau menemui Myung Joon? Kau tidak menemuinya lebih
dari 6 bulan. Dae Young membalas, kau menemui dokter itu? Shin tidak
menanggapinya justu minta pisau cukur. Dae Young berkata, Sersan Gong bilang gadis Urk cantik-cantik. Para
artis bekerja di ladang. Para penyanyi memetik anggur. Shin Jin tersenyum
mendengar gurun Dae Young.
8 bulan
kemudian, di barkas Urk tampak para
tentara termasuk Shi Jin dan Dae Young sedang jongging dengan semangat.
Dae Young
menghampiri Shi Jin yang tidur di mobil, kau tidur lagi? Shi Jin bilang ia mau
mendalami peran mereka sebagai penjaga perdamaian. Dae Young mnawar es kopi.
Shi Jin bilang dia lebuh suka air mineral. Mereka pun saling cheers.
Pikola melapor,
dirtemukan bahan peledak. Dae Young bilang itu punya Rusia ditembakan dari Urk
Utara sepanjang peperangan perbatasan. Shi Jin tanya, apa bahan peledaknya
aktif? Dae Young menjawab, kalau itu dapat mengakibatkan banyak korban. Shi Jin
melihat anak-anak yang ada di sekitar lokasi. Bawahan Shi Jin bertanya apa yang
harus mereka lakukan? Kalau dilaporkan, kita akan disuruh menghindar sampai
pasukan US datang.
“Sersan Choi,
Apa mottoku?” tanya Shi Jin.
“Tenang dan
semua akan baik-baik saja. Hindari pekerjaan berat.” Jawab sersan Choi.
“Sersan Lim, apa
itu kerja berat?” kata Shi Jin.
“Satu mengirim
nota. Dua mengirim nota. Tiga mengirim nota.” Sahut sersan Lim.
“Benar,
membiarkan pasukan US mempertahankan perdamaian dunia. Ini tugas kita. Komandan
yang bertanggung jawab penuh. Itu aku.” Ucap Shi Jin.
[Korps Komando
Taebaek]
Shi Jin dan Dae
Young menghadapi amarah Komando.
“Siapa? Siapa di
antar kalian? Karena kalian di luar bukan berarti perintah kami bisa diabaikan
seperti gonggongan anjing. Kalian bisa mengurus peledak tidka aktif. Tapi
hubungi pasukan US jika menemukan peledak yang aktif. Siapa dari kalian yang
membuat kekacauan yang besar ini?”
“Komando keduaku
tidak menghentikanku.” Jawab Shi Jin. Lalu pura-pura kesal pada Dae young karena tidak menghentikanku. Kau tahu betapa
aku sangat suka menulis nota. Shi Jin bilang pada komando kalau menulis nota
harus dilakukan. Komando bertanhya kenapa? Shin Jin berkata karena Dae Young
adalah master menulis. Komando berteriak menyuruh mereka mengkemasi
perlengkapan.
Shi Jin dan Dae
Young berlari dengan perlenkapan tentara. Anak buahnya keluar dan bersiap dalam
barisan mau mengikuti mereka tapi malah masuk lagi ke markas. Anak buahnya
bersorak memberi semangat.
Shin Jin berkata
bukan kah Dae Young senang dihukum seperti ini. Dae Young membalas apa kau
sungguh menginginkan hukuman fisik? Shi Jin malah terus berlari meninggalkn Dae
Young.
Mo Yun masih
sibuk siaran di TV dia semakin terkenal. Saat Mo Yun datang ke rumah sakit, banyak
orang yang mengambil fotonya. Perawat melapor keadaan pasien pada Mo Yun.
“Ketua Sungjin
Group sudah memakan bubur untuk pertama kalinya. Dia makin membaik. Pemilik
Yooseong electronic kembali.”
“Buat apa? Kita
sudah menyurunya pulang kemarin.” Tanya Mo Yun heran.
“Istrinya pulang
dan mengusirnya.”
“Banyak orang
berpikir di sini hotel.Ayo temui pasien
VIP yang mengerikan itu.” Kata Mo Yun.
Pasien pertama
mengeluh karena perkara hukum yang rumit membuatnya stress. Pasien memerlukan
pertolongan tentang pacar barunya yang cukup muda. Mo Yun bilang kenca dengan
orang yang lebih tua. Pasien itu berkata malah dia yang akan dapat beban.
Pasien kedua menyuruh mengecek test DNA.
Mo Yun memesan
makanan di kafetaria. Pelayan berkata Mo Yun lebih cantik jika diliht secara
langsung. Mo Yun pun tersenyum.
Sang Hyun
menyambut kedatangan Mo Yun yang hampir tidak pernah turun karena sibuk
mengurus pasien VIP nya. Mo Yun membawa sekantong makanan. Sang Hyun berkata
hidup bisa berubah tak terduga. Kau tak pernah ke mana-mana saat kau jadi
dokter bedah. Tapi mengganti pisau bedah dengan MIC. Dan kau jadi dokter
bintang kami. Gelarmu semakin panjang. Mo Yun juga terkejut dengan semua
perubahan itu. Hidupku bisa berubah lagi dalam waktu yang singkat.
Eun Ji datang
dengan wajah sinis melihat Mo Yun. Mo Yun melihat itu. Sang Hyun berkata dia
melihat website acaramu dan seseorang menulis kau cantik menjadi pemandu acara.
Apa Mo Yun tak ingin tahu siapa yang menulisnya. Sang Hyun menyebutkan ID nya,
barulah Mo Yun tahu kalau itu adalah Sang Hyun.
“Kau harusnya malu.
Aku bertaruh kau memberitahu orang kau dokter. ” kata Eun Ji. Mo Yun menatap
tajam Eun Jin. “Apa yang kau lihat?”
“Kau? Kau juga
bukan dokter. Kau hanya putri ayahmu.” jawab Mo Yun.
“Dokter tetap
dokter di ruang operasi. Bukan di ruag make up.” Balas Eun Ji.
“Kau tidak bisa
operasi juga. Aku terlalu sibuk dank au tak berguna.”
“Sudah cukup.
Kau hanya pameran penggantiku.”
“Kau kehilangan
itu karena kau memakai pemeran pengganti.”
“Kau pikir kau
segalanya. Kalau kau memiliki dunia itu.”
“Tidak ada yang bisa
memiliki seluruh dunia ini. Aku hanya mengembalikan gelar yang kau ambil
dariku.
Berhenti mengurusku dan sanalah pergi bekerja.” Balas Mo Yun dan
langsung permisi pergi pada Sang Hyun yang dari tadi sibuk makan.
Mo Yun ada di
atas rumah sakit. Tentunya dia teringat pada Shi Jin yang mengajak menonton
film dan pergi naik helicopter. Bahkan saat Shi Jin makan di rumahnya dan saling bilang kalau
mereka memikirkan satu sama lain. Mo Yun mengatakan ia mau kencan pertama
mereka romantic untuk itulah ia menyalakan lilin. Shi Jin mau memindahkanya
tapi dilarang.
Mo Yun berkata
seorang wanita perlu latar belakang. Api ini akan membuatku terlihat cantik.
Jangan bergerak. Aku sudah menghitung sudut pandnagmu sebelum menyalakan lilin.
Shi Jin tersenyum dengan tingkah Mo Yun. Mo Yun bertanya apa Shi Jin terluka
saat latihan. Shi Jin bilang apa mungkin wajah tergores saat ltihan begitu. Shi
Jin mengaku kalau dia yang membuat itu tergores.
“Kau terlalu
sibuk hingga tak sempat keramas?” tanya Shi Jin.
“Aku praktis
tinggal di ruang operasi. Aku begitu seksi saat menggunakan baju operasi. Ini
yang bisa kau lihat. Tapi aku begitu mempesona.” Kata Mo Yun sambil menutup
sebagian wajahnya.
“Ahhh, Inilah
orang yang kukencani. Apa dia keluar hari ini?” kata Shi Jin.
Mo Yun menghela
napas mengingat itu dan berkata dia tidak punya waktu untuk seksi sambil beranjak
turun ke bawah.
Shi Jin bertanya
apa yang sedang dilakukan Ki Boem. Kim
Boem langsung bersikap bersiap dan memberi hormat dengan nada seorang tentara. Ki
Boem melapor kalau dia sedang membuat saluran air. Shi Jin mengambil alih dan
memberi contoh bagaimana melakukan galian yang benar. Tapi ganggang sekopnya justru patah dan
melukai tangannya. Ki Boem bilang itulah kenapa ia pelan-pelan saja. Shi Jin
tersenyum mungkin ia pun teringat pada Mo Yun saat membicaraka luka
tergoresnya.
Ki Boem heboh
menyuruh Shi Jin diam dan menulis tangan Shi Jin “terluka menyekop” persis
dengan apa yang Shi Jin lakukan pada Ki Boem saat di awal episode 1. Shi Jin
pun kesal hingga Dae Young datang. Shi Jin bilang kenapa Dae Young membawa Ki
Boem. Dia sama sekali tak berguna. Dae Young menjawab karena ia menyukainya.
Dae Young
bertanya apa yang dibutuhkan Ki Boem. Ki Boem menjawab krim dan anggur. Dae
Young berkata malam ini ultah Sersan Gon dan mereka akan membakar daging. Dae
Young berkata kalau Ki Boem sangat jago memasak. Shi Jin menawarkan diri untuk membeli
anggurnya.
Seperti di
tenpat bar, wanita seksi memberi sebotol anggur pada Shi Jin dan Dae Young.
Wanita itu menyuruh untuk menunggu krimnya. Shi Jin dan Dae Young tak
keberatan. Shi Jin bilang inilah kenapa ia datang ke sini. Dae Young menimpali
kalau wanita itu melakukannya karena dia.
Seorang datang
meminta senjata dan mengarahkan pistol ke Shi Jin Dae Young. Mereka berdua pun
menunduk. Wanita itu bingung bagaimana cara memakainya. Lalu Shi Jin merebut
pistol itu. Shi Jin bertanya kau orang korea? Wanita itu membalas, kalau orang
bicara korea buka berarti orang korea. Wanita meminta untuk mengembalikan
pistolnya.
Shi Jin berkata
pistol tidak mengenal siapa pemiliknya. Kalau kutembak, kau akan tertembak. Shi
Jin mengeluarkan peluru pisto itu dan meletakan di atas meja. Lalu bertanya
kenapa membeli pistol jika tidak tahu bagaimana menggunakannya. Wanita itu
menjawab aku membelinya bukan untuk membunuh orang. Aku membelinya untuk
melindungi diriku. Wanita itu pergi sambil membawa pistolnya.
Dae Young
bertanya apa kita membiarkan dia dengan pistolnya. Shi Jin membalas dia bebas
memilikinya. Shi Jin tanya pada waiters wanita tadi tentang wanita yang membawa
pistol. Waiters itu bilang di sini tidak menjual informasi dan wanita.
Di kantin RS.
Haesung, Min Ji bertanya di mana Urk itu?
“Itu negara di
ujung semanjung Balkan. RS. Haesung membangun pembangkit listrik ramah
lingkungan di sana,” jawab Ja Ae.
“Mereka bilang
ini sukarelawan. Tapi aku yakin semua tanpa uang dan koneksi akan berakhir.
Memikirkan itu, itu persis seperti aku. Aku tidak punya uang, koneksi,
keberuntungan atau keberkahan.” Ucap Sang Hyun.
“Tapi kau punya
hati. Kau juga harus melihat itu.” timpal Ja Ae. Membuat yang lain bersorak
mendengarnya.
“Aku pasti akan
pergi untuk relawan. Aku mendapatkan izin dari Hee Eun juga.” Kata Chi Hoon.
Mo Yun protes,
Hee Eun kan mau melahirkan. Sang Hyun menimpali kalau dia mencintai Chi Hoon,
dia pasti tidak memberimu izin. Chi Hoon beralasan kalau ia tidak bisa pergi
saat punya bayi, jadi Hee Eun membiarkannya pergi kali ini.
Mo Yun
mengumpat, kenapa bocah kaya ini berlagak seperti Albert Schweitzer? Aku lebih
mudah buatmu kalau kau hidup seperti Bill Gates. Ketua menghampiri Mo Yun dan
mengajaknya makan malam. Setelah ketua pergi. Mo Yun memastikan, apa ketua baru
mengajak ku kencan? Semuanya kaget membenarkan. Sang Hyun bersemangat, Mo Yun
memerlukan pernikahan politik.
Chi Hoon tidak
setuju karena ketua itu duda. Mo Yun jauh lebih baik dari ketua. Sang Hyun
membalas, duda yang punya kekuatan, tidak lemah untuk seseorang sepertimu yang
tidak punya koneksi apa pun. Mo Yun
bilang benarkah dia harus menaiki anak tangga.
Mo Yun terpaku
diam karena ketua mengajaknya ke hotel.
“Apa kita akan
malam di sini?” tanya Mo Yun yang tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
“Kita di sini
tidak hanya makan malam,” ucap Ketua
“Kupikir kita
akan pergi ke sky lounge,” kata Mo Yun.
“Ada sky dan
lounge. Aku punya segalanya di sini. Kau perlu sesuatu lagi?” ujar Ketua.
“Bagaimana
dengan tata karma? Atau itu membuatku terdengar sangat bodoh, tapi sedikit
romansa,” ucap Mo Yun.
“Apa itu yang
kau suka?” tanya Ketua.
“Apa itu yang
kau suka?” balas Mo Yun.
“Kupikir semua
orang tahu kalau aku mudah marah. Kita bisa pesan makanan. Kau mau mandi dulu
selagi kita menunggu? Kalau tidak aku bisa mandi duluan.
Mo Yun tersenyum
dan berjalan mendekati ketua. Ketua senang melihat sikap Mo Yun. Mo Yun
mengangkat tasnya. Ketua bertanya apa kau mau memukulku? Mo Yun bilang iya dan
memukul ketua brengsek itu.
Mo Yun curhat
sama Ji Soo kalau ia semalam memukul ketua. Mo Yun takut dipecat tapi kan dia
bintang rumah sakitnya. Ji Soo membalas tapi dia ketua rumah sakit ini. Mo Yun
lemas dan menjatuhkan kepalan di atas meja. Apalagi nanti ada rapat. Ji Soo
memberi saran polototi dia. Mo Yun berkata bagaimana kalau ketua malah jatuh
cinta padanya jika ia melakukan itu.
Ketua menunjuk
Mo Yun sebagai pemimpin tim relawan Urk membuat Mo Yun, Sang Hyun dan Chi Hoon
terkejut.
Di barak Urk,
Dae Young menghampiri Shi Jin dan bertanya apakah sudah melihat daftar relawan.
Shi Jin menjawab sudah. Dae Young bilang bukan kah pemimpin tim adalah dokter
itu.Shi Jin mengiyakan. Dae Young bertanya, apakah dia tahu kau di sini? Shi
Jin bilang tidak. Menurut Dae Young, mereka berdua tidak hanya bertemu sekilas
saja. Shi Jin berkata, kurasa kami bertabrakan saat kami berpapasan.
[Bandara
Internasional Urk]
Mo Yun bersama
Tim nya kepanasan menunggu jemputan di lapangan bandara. Sang Hyun mengeluh
kenapa Mo Yun harus mengajaknya. Mo Yun bilang PBB harusnya mengirim helicopter
dan beberapa orang. Mari tunggu sebentar lagi. Sang Hyun membalas kita akan
menunggu di sini, tapi begitu panas menunggu di sini. Ja Ae menimpali hidup
penuh dengan kejutan. Ponsel Sang Hyun bordering.
Mungkin karena
terlalu panas, Sang Hyun tidak sadar Ketua Han Seok Won (o… jadi ini nama ketua
itu) yang meneleponnya. Dia langsung minta maaf karena tadi tidak mengenal suara Ketua. Sang Hyun
menyerahkan ponsel kepada Mo Yun.
Ketua berkata
dia bisa membuat Mo Yun untuk kembali ke Korea jika Mo Yun berubah pikiran. Mo Yun menolaknya.
“Aku tidak
terlalu mengenalimu saat kau menyuruhku ke hotel, tapi aku aku tidak tahu kau
bisa serendah ini, tuan Han.” Ucap Mo Yun. Membuat anggota tim nya tak percaya
kalau ketua mereka separah itu
“Ini sebabnya
kuberitahu kau ini. Aku ada di TV dan aku memiliki koneksi VIP-ku juga. Mungkin
ini waktunya bagiku untuk membuka klinikku sendiri. Saat aku selesai dengan perjalanan
ini. Aku akan serahkan surat pengunduran diriku tepat di wajahmu, tunggu saja.” Kata Mo Yun.
Mo Yun sadar tim
nya mendengar percakapannya dengan ketua Han. MO Yun menjelaskan inilah alasan
kenapa ia ada di sini. Helikopter pun datang membuat selendang Mo Yun terbang.
Helikopter mendarat Mo Yun mau mengambil selendangnya tapi terhembus angin
lagi. pintu helicopter terbuka dan keluar lah Shi Jin dengan seragam tentara
plus kaca matanya. Shi Jin berjalan mendahulukan tim nya. Mo Yun terpaku melihatnya.
Shi Jin melewati
Mo Yun hingga Mo Yun berbalik melihatnya. Shi Jin berkata dalam hati, “Kurasa
kami bertabrakan saat kami berpapasan.
Bersambung ke
episode 3…
Komentar:
Drama ini sangat
luar biasa. Drama yang menggemparkan dunia pendramaan Korea dan dunia internet.
Setiap episodenya selalu mengalami peningkatan rating dan semoga saja terus
seperti ini sampai akhir.
Ahhhhh…. Rasa
ingin teriak tiap kali melihat oppa Joong Ki menatap eonnie Hye
Kyo. Tatapannya itu lo bikin meleleh.
Ahhhhh… sekian kalinya terklepek-klepek karena senyuman oppa yang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar